Custom Search

BNI Naikkan Porsi Kredit UKM

. Jumat, 08 Mei 2009
  • Agregar a Technorati
  • Agregar a Del.icio.us
  • Agregar a DiggIt!
  • Agregar a Yahoo!
  • Agregar a Google
  • Agregar a Meneame
  • Agregar a Furl
  • Agregar a Reddit
  • Agregar a Magnolia
  • Agregar a Blinklist
  • Agregar a Blogmarks

Jakarta - PT Bank BNI Tbk akan memperbesar porsi kredit UKM dan konsumsi menjadi 60 %. Tahun 2009 ini perseroan menargetkan pertumbuhan kredit konsumsi tumbuh sekitar 17-18%.

Direktur Konsumer BNI, Darwin Suzandi mengatakan pada tahun 2008 total outstanding kredit BNI mencapai sekitar Rp 111 triliun, sebanyak 20 persen disalurkan kepada UKM dan konsumsi, sedangkan selebihnya kredit korporasi.

"Dengan demikian komposisi antara kredit UKM dan konsumsi dengan kredit korporasi nantinya 60:40," katanya di Jakarta, Kamis (19/2).

Darwin menjelaskan, perubahan komposisi tersebut untuk keseimbangan penyaluran kredit yang ada. Berdasarkan pengalaman selama ini sektor UKM dan konsumsi memiliki struktur yang kuat. Tahun 2009 merupakan situasi yang sulit seiring dari prediksi analis bahwa dampak keuangan global mulai mengimbas daya beli masyarakat.

Karena itu perseroan menargetkan pertumbuhan kredit konsumsi pada tahun 2009 hanya tumbuh sekitar 17-18 persen, lebih kecil dibanding pertumbuhan kredit konsumsi tahun 2008 sekitar 30 persen.

"Ini menjadi dasar perusahaan lebih hati-hati menyalurkan kredit konsumsi. Namun kami perkirakan kredit sektor perumahan masih tumbuh positif, tetapi di luar itu (otomotif dan kendaraan bermotor) diproyeksikan negatif," paparnya.

Menurut dia BNI saat ini mematok suku bunga kredit konsumsi antara 14-15 persen yang penurunannya disesuaikan sejak Januari menyusul pemotongan suku bunga Bank Indonesia (BI Rate). Sejumlah analisis bahwa sektor kredit konsumsi seperti perumahan, kartu kredit, otomotif, dan apartemen diprediksi menurun pada 2009 seiring krisis keuangan.

Dicontohkan, dalam situasi harga komoditas perkebunan menurun maka akan mempengaruhi kredit kendaraan di suatu wilayah perkebunan.

"Tetapi BNI tetap akan ekspansi di konsumer, namun lebih hati-hati memilih sektor-sektor mana yang memang sensitif dan disesuaikan dengan industri," katanya sambil menambahkan pihaknya sedang mengkaji menurunkan suku bunga kredit sekitar 0,5 hingga 1 %.

Original Post

0 komentar: